Memahami Jam Kerja 2dan Pilihan Jadwal Kerja di Dunia Kerja Modern

kerja merupakan durasi waktu yang ditetapkan bagi seseorang untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi atau perusahaan. Umumnya, jam kerja diatur oleh ketentuan pemerintah dan disesuaikan dengan kebutuhan operasional masing-masing perusahaan. Tujuan utama pengaturan jam kerja adalah untuk menciptakan efisiensi, memastikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta menjaga kesehatan dan produktivitas pekerja. Selain itu, pengelolaan jam kerja yang baik juga berkontribusi terhadap kepuasan kerja dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Jadwal kerja merupakan pengaturan waktu kerja karyawan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun organisasi. Terdapat beberapa jenis pilihan jadwal kerja seperti flextime (waktu kerja fleksibel), compressed workweek (minggu kerja terkompresi), telecommuting (kerja jarak jauh), job sharing (berbagi pekerjaan), dan shift work (kerja shift) yang memungkinkan operasional berlangsung selama 24 jam. Pilihan ini memberikan manfaat bagi karyawan, seperti meningkatkan keseimbangan hidup dan kepuasan kerja, serta bagi organisasi, seperti efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi. Namun, penerapan jadwal kerja alternatif juga menghadapi tantangan seperti koordinasi tim, pengawasan, dan kesulitan adaptasi sistem kerja.


Postingan populer dari blog ini

Dasar-Dasar Perilaku Individu dalam Organisasi

Gambar
Perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik biografis, kemampuan intelektual dan fisik, serta proses pembelajaran. Pemahaman mengenai dasar-dasar perilaku individu sangat penting bagi pengelolaan sumber daya manusia yang efektif. Karakteristik Biografis 1. Usia: Studi menunjukkan bahwa usia tidak memiliki hubungan langsung dengan produktivitas. Namun, pekerja yang lebih tua cenderung memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih rendah jika ketidakhadiran dapat dihindari. 2. Gender: Tidak ada perbedaan signifikan dalam kemampuan kerja antara laki-laki dan perempuan. Namun, perempuan lebih cenderung memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi karena tanggung jawab rumah tangga. 3. Status Perkawinan: Karyawan yang menikah cenderung lebih stabil dalam pekerjaan, memiliki tingkat ketidakhadiran dan turnover yang lebih rendah. 4. Masa Kerja: Senioritas dalam pekerjaan berkorelasi positif dengan produktivitas dan kepuasan kerja s...
Baca selengkapnya

Kenapa Karyawan Resign? Yuk, Pahami Teori Dua Faktor Herzberg!

Gambar
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg dan menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor motivasi mencakup pengakuan, pencapaian, dan tanggung jawab, sementara faktor higiene mencakup gaji, kebijakan perusahaan, dan kondisi kerja. Jika faktor higiene tidak terpenuhi, seperti gaji rendah atau lingkungan kerja yang buruk, karyawan akan merasa tidak puas dan akhirnya resign. Namun, meskipun faktor higiene sudah baik, tanpa faktor motivasi seperti peluang karier dan penghargaan, karyawan tetap bisa kehilangan semangat kerja dan mencari tempat lain yang lebih menantang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan IT mengalami tingkat turnover tinggi. Setelah diselidiki, ternyata penyebabnya adalah gaji yang kompetitif tetapi tidak ada kesempatan promosi, lingkungan kerja yang nyaman tetapi atasan kurang memberikan apresiasi, serta kurangnya tantangan baru sehingga karyawan merasa bosan. Agar karyawan tetap loyal, perusahaan harus menyediakan penghargaan dan p...
Baca selengkapnya

Kepemimpinan dan Kepercayaan: Fondasi dalam Membangun Organisasi yang Sukses

Gambar
sumber foto: https://images.app.goo.gl/Ed5fX9eeD7pXA7FbA Dalam dunia bisnis dan organisasi, kepemimpinan dan kepercayaan merupakan dua elemen yang saling terkait dan memiliki peran krusial dalam mencapai keberhasilan. Kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan seseorang dalam mengarahkan tim, tetapi juga pada kepercayaan yang diberikan oleh anggota tim terhadap pemimpinnya. Artikel ini akan membahas hubungan antara kepemimpinan dan kepercayaan serta bagaimana keduanya dapat diterapkan dalam membangun organisasi yang solid. Kepemimpinan: Definisi dan Teori Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses mempengaruhi individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu (Northouse, 2018). Pemimpin yang efektif harus mampu menginspirasi, memotivasi, dan membimbing timnya agar mencapai hasil optimal. Ada beberapa teori kepemimpinan yang relevan dalam konteks ini: 1. Teori Kepemimpinan Transformasional, Pemimpin transformasional menginspirasi pengikutnya untuk mencapai le...
Baca selengkapnya